Segala keberangkatan serta kehadiran di Lapangan terbang Internasional Rafic Hariri Beirut ditunda ataupun dibatalkan akibat terdapatnya ancaman serbuan Israel ke Lebanon.
Penerbangan mulai malam Ahad( 28/ 7) serta seterusnya sudah ditangguhkan, bagi layar data keberangkatan serta kehadiran di lapangan terbang pada hari Pekan.
Data penerbangan serta web lapangan terbang mengindikasikan penerbangan ke serta dari Beirut ke beberapa tujuan di dunia bertanda” dibatalkan” ataupun” ditunda.
Pembatalan serta penundaan tersebut diperkirakan hendak bersinambung sampai Senin pagi.
Tindakan Pengamanan
Pemerintah Lebanon menyatakan bahwa keputusan untuk menghentikan penerbangan diambil demi keselamatan penumpang dan personel bandara. “Keamanan warga negara dan semua pihak yang menggunakan fasilitas bandara adalah prioritas utama kami,” kata Menteri Transportasi Lebanon dalam sebuah pernyataan resmi.
Bandara Beirut, salah satu bandara tersibuk di wilayah tersebut, telah memberlakukan protokol keamanan yang ketat sejak ancaman ini muncul. Seluruh penerbangan masuk dan keluar telah dibatalkan atau dialihkan ke bandara terdekat hingga situasi dianggap aman kembali.
Dampak pada Penumpang dan Maskapai
Penghentian penerbangan ini berdampak signifikan pada ribuan penumpang yang bepergian untuk berbagai keperluan, termasuk bisnis, liburan, dan kepentingan pribadi. Banyak penumpang terpaksa mencari alternatif transportasi atau menunda perjalanan mereka hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Beirut juga mengalami kerugian besar akibat penghentian ini. Beberapa maskapai telah mengumumkan rencana untuk mengalihkan penerbangan ke bandara lain di kawasan tersebut, sementara yang lain memberikan opsi pengembalian dana atau penjadwalan ulang tiket bagi penumpang yang terkena dampak.
Maskapai penerbangan utama Lebanon, Middle East Airlines( MEA), lebih dahulu mengumumkan kalau sebagian penerbangan yang dijadwalkan berangkat dari Beirut hendak ditunda sampai pagi hari bertepatan pada 29 Juli.
MEA ialah maskapai nasional Libanon di Beirut serta mengoperasikan penerbangan ke beberapa tujuan di Timur Tengah, Eropa, Afrika serta yang lain.
Lebih dahulu Amerika Serikat, Inggris serta Prancis menghasilkan peringatan keamanan untuk warganya serta mengimbau mereka buat tidak bepergian ke Lebanon, dengan alibi kemampuan kendala dalam ekspedisi hawa sebab meningkatnya ketegangan regional.
Ketegangan di daerah tersebut bertambah sehabis tentara Israel pada Ahad menganjurkan pemerintah skenario serbuan terhadap kelompok Hizbullah Lebanon menyusul serbuan roket yang membunuh 12 orang di Dataran Besar Golan yang diduduki Israel, bagi media Israel.
Tetapi tuduhan Israel kalau Hizbullah melanda kota Majdal Sharms pada Sabtu sudah disangkal kelompok itu.
Bagi Radio Militer Israel, militer sudah merumuskan skenario kemampuan serbuan terhadap Hizbullah serta mendiskusikannya di tingkatan politik guna memperhitungkan suasana.
Dialog tersebut mangulas mungkin“ melaksanakan aksi militer yang lebih keras” di Lebanon, kata lembaga penyiaran tersebut.
Kekhawatiran tumbuh menimpa perang besar- besaran antara Israel serta Hizbullah di tengah pertukaran serbuan lintas batasan antara kedua belah pihak.
Kenaikan ini terjalin di tengah serbuan mematikan Israel di Gaza yang sudah membunuh lebih dari 39. 300 orang semenjak Oktober kemudian menyusul serbuan kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Average Rating