Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengerahkan segala fitur wilayah( PD) Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam upaya penyusunan kawasan wisata Puncak.
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Cibinong, Senin, mengatakan, pengerahan segala fitur wilayah ini salah satunya diwujudkan dalam penyediaan tumbuhan pucuk merah buat ditempatkan lokasi- lokasi sisa lapak orang dagang kaki 5( PKL) di selama jalan Puncak.
” Penanaman tumbuhan pucuk merah ini manfaatnya pasti buat kerapian serta keelokan. Tiap- tiap OPD bertanggung jawab atas bunga ataupun pot yang telah dipasang di selama jalan yang telah dicoba penyusunan,” ungkap Asmawa.
Dari total 1. 370 tumbuhan pucuk merah yang ditempatkan di selama jalan Puncak, 360 tumbuhan di antara lain dari fitur wilayah Pemerintah Kabupaten Bogor, sisanya dari para pemangku kepentingan yang lain.
Penjabat Sekretaris Wilayah Kabupaten Bogor Suryanto Putra menarangkan, tidak hanya buat mencegah parkir liar serta kembalinya PKL, penempatan tumbuhan dengan pot berbahan logam itu selaku pengaman tepian jalur yang belum dipasangi pagar pembatas.
” Menolong pula buat bagian- bagian tepian jalur yang curam. Sebab yang sebelumnya sisa bangunan setelah itu dibongkar kan jadi jurang. Nah ini buat mengamankannya,” ucapnya.
Suryanto mengatakan, penempatan tumbuhan ini bertabiat sedangkan sembari menunggu Departemen Pekerjaan Universal serta Perumahan Rakyat( KemenPUPR) mengintervensi penyusunan kawasan Puncak.
Sedangkan, Kepala Tubuh Perencanaan Pembangunan Wilayah, Riset serta Pengembangan( Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Ajat Rohmat Jatnika menarangkan Pemerintah Kabupaten Bogor sudah menganjurkan penyediaan beberapa sarana universal di kawasan wisata Puncak kepada KemenPUPT.
Beberapa kebutuhan penyusunan Puncak yang sudah diusulkan lewat Wakil Presiden Maruf Amin semacam pagar pengaman ataupun guard rail, kenaikan mutu jalur berbentuk pelebaran serta pelapisan jalur, pedestrian, halaman, anjungan pandang, dan bilik penahan tanah.
Setelah itu, dari segi keamanan serta keselamatan, Pemerintah Kabupaten Bogor menganjurkan pemasangan rambu- rambu kemudian lintas, serta lampu penerangan jalur universal ataupun PJU.
Di samping itu, Pemkab Bogor pula memerlukan ekspansi Rest Zona Gunung Mas yang lahannya kepunyaan PT Perkebunan Nusantara( PTPN) dari semula 7 hektare, diusulkan akumulasi 4 hektare.
” Butuh pula pos gabungan, tujuannya buat monitoring kaitan kemudian lintas sampai kebencanaan. Setelah itu nantinya di sana terdapat pusat data center, terdapat dasbor pengendalian kemudian lintas,” kata Ajat.
Pemkab Bogor dikala ini lagi berupaya melaksanakan penyusunan kawasan wisata Puncak, dimulai dengan pemindahan PKL ke Rest Zona Gunung Mas pada Senin( 24/ 7).
Pada penertiban lapak orang dagang ini, Pemkab Bogor meratakan 329 bangunan di selama Jalan Puncak, terdiri dari 185 bangunan dari Gantole sampai Rest Zona Gunung Mas, serta 144 bangunan dari Simpang Halaman Safari Indonesia sampai Rest Zona Gunung Mas.
Saat ini, masih terdapat sebanyak 194 PKL bupati yang hendak dipindah ke rest zona dengan metode penertiban lapak- lapaknya di selama jalan Puncak.
Ajat membenarkan perekonomian orang dagang kaki 5 ataupun PKL di Kawasan Wisata hendak jadi lebih baik sehabis pindah ke Rest Zona Gunung Mas.
Pembangunan rest zona di lahan seluas 7 hektar kepunyaan PT Perkebunan Nusantara ini sudah dicoba semenjak tahun 2020- 2021.
Rest Zona Gunung Mas mempunyai kapasitas 516 kios terdiri dari 100 kios buat orang dagang basah semacam sayur serta buah, dan 416 kios buat orang dagang kering semacam oleh- oleh serta kemilan. Tiap- tiap kios mempunyai luas 11 m persegi baik basah ataupun kering.( KR- MFS)
Average Rating